Wednesday, November 13, 2013

Teknik Radiografi Abdomen Posisi Lateral


A.    Teknik Radiografi Abdomen Posisi Lateral dengan Persiapan
1.      Indikasi Pemeriksaan
a.       Adanya massa di dalam abdomen.
b.      Kalsifikasi atau batu pada Traktus Urinarius. Misalnya, Nephrolithiasis, Urolithiasis, Vesicolithiasis)
2.      Persiapan Alat dan Bahan
a.       Pesawat Rontgen
b.      Kaset Radiografi ukuran 30 x 40 cm
c.       Film Radiografi ukuran 30 x 40 cm
d.      Grid lysolm ukuran 30 x 40 cm
e.       Alat fiksasi berupa sponge, sterofom, atau bantal tipis
f.       Marker R/L


3.      Posisi Pasien
a.       Pasien diposisikan lateral recumbent di atas meja pemeriksaan
b.      Kedua lutut difleksikan untuk menjaga keseimbangan
c.       Kedua lengan fleksi dan diletakkan di bawah kepala
4.      Posisi Objek
a.       Mid Coronal Line (MCL) tegak lurus terhadap kaset
b.      Batas atas mencakup Diafragma
c.       Batas bawah mencakup Symphisis Pubis
d.      Letakkan marker R/L
e.       FFD : 100 cm, CR : vertikal tegak lurus kaset, CP : 2,5 cm ke arah anterior dari MCL setinggi Columna Vertebralis Lumbalis III
5.      Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
6.      Kriteria Gambaran
a.       Tampak abdomen posisi lateral
b.      Bagian anterior mencakup dinding anterior abdomen dan bagian posterior mencakup columna vertebralis
c.       Kedua ginjal superposisi
d.      Batas atas mencakup diafragma dan batas bawah mencakup Symphisis Pubis
e.       Tampak marker R/L
B.     Teknik Radiografi Abdomen Posisi Lateral Tanpa Persiapan
1.      Indikasi Pemeriksaan
a.       Ileus Obstruksi, yaitu penyumbatan pada lumen usus
b.      Ileus Paralitik, yaitu kelumpuhan pada usus
c.       Perforasi, yaitu kebocoran usus atau organ lain yang berada dalam abdomen
d.      Invaginasi, yaitu masuknya lumen usus bagian proksimal ke dalam lumen usus bagian distal. Indikasi ini sering terjadi pada anak kecil.
e.       Trauma tumpul/tajam
f.       Corpus Alienum, yaitu masuknya benda asing ke dalam abdomen
g.      Atresia Ani, yaitu tidak terdapatnya atau tidak sempurnanya lubang anus. Indikasi ini biasa terjadi pada anak kecil
2.      Persiapan Alat dan Bahan
a.       Pesawat Rontgen
b.      Kaset Radiografi ukuran 30 x 40 cm (pasien orang dewasa), ukuran 18 x 24 cm (pasien anak kecil/bayi)
c.       Film Radiografi ukuran 30 x 40 cm (pasien orang dewasa), ukuran 18 x 24 cm (pasien anak kecil/ bayi)
d.      Grid lysolm ukuran 30 x 40 cm (pasien orang dewasa), ukuran 18 x 24 cm (pasien anak kecil/ bayi)
e.       Alat fiksasi berupa sponge, sterofom, atau bantal tipis
f.       Marker R/L
3.      Posisi – Posisi Radiografi
a.       Posisi Dorsal Decubitus pada Pasien Dewasa
1)      Posisi Pasien
a)      Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan dengan tubuh bagian posterior diganjal bantal tipis.
b)      Kedua lengan fleksi dan diletakkan di bawah kepala
2)      Posisi Objek
a)      Mid Sagital Plane (MSP) sejajar dengan kaset.
b)      Batas atas mencakup diafragma
c)      Batas bawah mencakup Symphisis Pubis
d)     FFD : 100 cm, CR : horizontal tegak lurus terhadap kaset, CP : 2,5 cm ke arah anterior dari MCL setinggi Columna Vertebralis Lumbalis II
3)      Kriteria Gambaran
a)      Tercakupnya kedua diafragma
b)      Tampak soft tissue dari abdomen
c)      Bagian anterior mencakup dinding anterior abdomen dan bagian posterior mencakup columna vertebralis
d)     Terlihat marker R/L
b.      Posisi Prone Cross Table Lateral pada Anak Kecil atau Bayi
1)      Posisi Pasien
a)      Pasien diposisikan prone di atas meja pemeriksaan
b)      Kedua lutut fleksi dan paha ditekan ke arah perutnya sehingga posisinya seperti orang sujud
c)      Biarkan posisi tersebut sekitar 5 menit supaya udara menuju rektum sepenuhnya
2)      Posisi Objek
a)      Kaset dipasang vertikal dan merapat pada salah satu sisi tubuh
b)      Mid Coronal Line (MCL) sejajar garis tengah kaset
c)      Beri marker R/L, bila indikasi pemeriksaannya Atresia Ani maka letakkan marker pada daerah yang diperkirakan letak anus (anal dimple)
d)     FFD : 100 cm, CR : horizontal tegak lurus kaset, CP : pada MCL setinggi Columna Vertebralis Lumbalis II
3)      Kriteria Gambaran
a)      Tampak gambaran abdomen proyeksi lateral dengan udara pada ketinggian maksimal di dalam rektum
b)      Terlihat marker pada daerah anal dimple
c.       Posisi Invertogram pada Anak Kecil atau Bayi
1)      Posisi Pasien
a)      Pasien diposisikan lateral terbalik
b)      Kedua kaki dan tangan disatukan dan dipegang oleh keluarga pasien
c)      Kedua lutut fleksi ke arah dada sehingga paha menekan rongga abdomen
2)      Posisi Objek
a)      Mid Sagital Plane (MSP) sejajar dengan bidang kaset
b)      Letakkan marker pada daerah anal dimple
c)      Salah satu sisi tubuh merapat pada kaset yang dipasang vertikal
d)     FFD : 100 cm, CR : horizontal tegak lurus terhadap kaset, CP : 2 cm ke arah anterior dari MCL setinggi Columna Vertebralis Lumbalis III
3)      Kriteria Gambaran
a)      Tampak gambaran abdomen proyeksi lateral
b)      Tampak bayangan udara dalam colon naik ke bagian distal rektum
c)      Tampak marker pada anal dimple
d)     Tampak kedua paha superposisi

No comments:

Post a Comment